Open Heart Surgery

Open Heart Surgery

Kamis, 19 Agustus 2010

The First



Bukan, mas-mas ganteng yang di atas itu bukan saya.

Itu John Mayer.
Salah satu gitaris-vokalis favorit saya.
Suara maut dipadukan dengan teknik yang baik.
Awesome!
Tapi (dulu) saya gak suka sama dia.
Used to be, Past Tense lho ya.
Sekarang saya mengidolakan beliau.

Hey, musik yang bagus itu yang gimana sih?
Kenapa ada musik yang (dianggap) berkualitas, sementara yang lain (dianggap) kurang berkualitas?
Kalo menurut saya (ya menurut saya lho, jgn protes) musik yang berkulaitas itu adalah musik yang membuat saya merenung.
Bisa jadi merenungkan nada yang indah, tekniknya yang sulit, liriknya yang membuat saya ingat akan sesuatu. Untuk orang yang paham banget masalah musik pasti ada aja alasannya.
“Progresi chordnya gak biasa. Brilian!”
“Teknik’e kelas dunia iki dhab!”
“Liriknya itu lho buat saya jadi inget dia”
“Nadanya asik banget bay! jadi pengen goyang gurita”

Subjektif memang.
Dan harus saya akui alasan-alasan tersebut sering menjadi bahan argumen dengan teman-teman.
Meskipun terkadan saya pun gak paham apa yang saya bicarakan.
Bluffing and ndobos saja hehe.

Saya termasuk penikmat musik instrumental, yang berarti tanpa vokal, dan tentu saja, tanpa lirik.
Mostly guitar heroes : Joe Satriani, John Petcrucci, Buckethead.
Ya oom-oom setengah dewa itulah.
Maka yang saya nikmati dari musik jenis ini adalah indahnya nada dan tekniknya.
Setiap saya mendengar lagu dari Joe Satriani yang berjudul Starry Night, maka saya merasa sedang berbaring di rerumputan sebuah bukit sambil memandang bintang dengan seseorang (i swear to God!).
Saya bisa merenungkan teknik yang digunakan beliau, teknik yang tinggi namun tidak membuat saya merasa akan dibunuh.

Namun ibu saya tercinta berpendapat berbeda, sering kali beliau justru berkomentar “Apa tho dik denger lagu jrang jreng jrang jreng. Kecilin!”.
Akan berbeda bila yang diputar adalah lagunya oom Anang dengan tante Syahrini, “Gedein. Jangan diganti!”
Dan tentunya saya tidak bisa menyalahkan beliau.
Karena saya yakin ibu saya pasti merenungkan nadanya yang enak didengar, liriknya yang menyentuh, atau gabungannya.

Lagu yang bisa saya nikmati baik nada dan liriknya, salah satunya adalah Sempurna dari Andra & The Backbone. Lagu ini menurut saya sempurna. Tekniknya mumpuni, pemlihan nada yang brilian, dan lirik yang membuat saya ingat akan seseorang.
Beberapa hari terakhir saya terus memainkan dan mendengarkan lagu ini.
Memainkan lagi dan mendengarkan lagi.
Sampai kelak saya bisa memainkan lagu ini dihadapan seseorang yang mewakili interpretasi lagu ini.
Yang mana orang itu pasti tidak akan menyadarinya (taruhan sunat lagi tanpa bius deh hehe).

Contoh lainnya adalah lagu Gotten dari Slash featuring Adam Levine. Mengutip kata-kata sahabat saya Bunga, mendengarkan lagu ini membuat kita jadi merasa sedih. Yah mungkin merasa sedih mengingat suatu kenangan yang pernah dilalui.

Dan saya tetap berpegan teguh dengan pendirian saya. Bahwa,
“Lagu yang berkualitas adalah yang membuat saya merenung”

-Bayu Jiwandono, Semarang, di pojokan kamar kost-

8 komentar:

  1. jangan memiliihhh akuuuuu..?
    sumpah aku jg pusing kl dgr lagu itu. apalagi lagunya wali n armada. OMG!!

    aku paling suka lagunya john mayer yg friends,lovers, or nothing. lagu itu sukses bgt menghujam jantungku d#isaat yg tepat hahahayyy..

    intinya musik itu masalah selera ya bro...

    BalasHapus
  2. musik it masalah selera dan sedikit banyak adalah pemahaman akan musik itu sendiri neng.
    dan bila kita cukup cerdas maka kita gak akan terpaku hanya 'mengikuti' lagu baru.
    saya pernah dikomentari seorang temen yg bilang,
    "kok di laptop mu gak ada lagu baru bay?"
    dan dengan elegan saya jawab,
    "klo kamu mau nyari lagu baru jgn di laptop ku, tapi klo yg kamu cari lagu bagus baru cari di laptop ku".
    lagu baru itu tidak selalu bagus, dan telinga saya ini cukup selektif.
    sedaaaaapp !!!

    BalasHapus
  3. tetep keong racun itu yg terbaik.. bener2 bisa menembus segala lapisan masyarakat.. gak segmented doank.. istimewa.. cinta satu malam pun sama.. saya hanya bisa terpana terbata mendengarnya..

    BalasHapus
  4. Hehehe nice bgt ze.
    musik2 seperti itu juga sebenernya tergolong 'istimewa'.
    weh kpan ni kita maen lagi?
    uoogghhh wanna have some gig dude!

    BalasHapus
  5. cuma share bro.. kalo menurut ane bro,, kriteria musik bagus agak susah.. musik bagus tu ketika musik itu mempunyai sebuah Complexity.. dengan kata lain musik itu memiliki komponen komponen yang membuat sebuah musik menjadi kumpulan melody musik yang mempunyai arti.. contohnya aja, seperti kata brother "Progresi chordnya gak biasa" (mantab), melody ga monoton(selalu dinamis mengikuti jalan lyric atau mengutarakan sesuatu yang ingin disampaikan melalui melody), drumnya tentu juga ga cuma "dung dung tak" trus trusan, bassnya yang pake skill mengikuti melody (ga cuma statis), begitu juga dengan piano/keyboard.. komponen vokal juga tak kalah penting dalam bersuara.. tentu dalam lyricnya tentu reffnya ga diulang ulang terus dengan teks yang sama.. kadang yang membuat bosan adalah reff yang diulang sampe 4-5 kali dengan teks yang sama dalam 1 lagu..

    sebagai contoh simplenya karena ane fans DT, ane kasih contoh lagunya Dream Theater.. coba dengerin A Change of Season.. jika anda seorang drummer, ingin coba menggarap lagu itu, coba perhatikan berapa macam tempo dan macam kombinasi pukulan drum yang digunakan di tiap part lagunya..? jika anda gitaris, anda ingin garap lagu itu brapa macam chord dan melody yang dipakai oleh petrucci.. dan seterusnya, dan bagaimana irama musik itu ketika menyampaikan hal yang senang menjadi sedih.. liriknyapun mempunyai arti tersendiri, 1 album bisa jadi cerita novel..

    menurut ane itu contoh simple "kompleks", walaupun ane ga bisa nyontoh nggarap musik itu, tapi ane suka ndengerinnya..
    intinya kita sepemikiran brother.. wekeke

    BalasHapus
  6. Nice brother!
    seandainya 45% saja penikmat musik berpikiran kaya kamu, maka saya rasa masyarakat Indonesia pun 'terdidik' untuk belajar menikmati musik berkualitas.
    Ayo kita kapan2 ngejam bro hehe
    I'm very proud of you :)

    BalasHapus
  7. right bro.. :D
    ayo kita ngejam!!! B-) (jam = macet)
    ngejam = membuat macet.. -_-!
    wekekekeke.. just kidding..

    lama ga pegang gitar bro.. :) have U ever heard about Stieve Ray Vaughn, musik simple, tapi om gitarnya lumayan rock and roll.. judulnya house is rockin
    (rock = batu, roll = guling guling)
    rock and roll = batu guling guling.. -_-! wekeke
    ya coba dengerin aja broo.. :)

    BalasHapus
  8. Saya ada ide, kita pake kostum si Komo di seputar Malioboro bro biar jadi "Jam" benran hoho.

    Stevie Ray Vaughan is my guitar hero bro!
    aku ad dvd ny sblum dia meninggal (ya iyalah masa stlah beliau jadi tulang belulang).
    dia cover Little Wing ny Hendrix,
    it makes me cry huhuhu
    woke nnti yg lagu itu ak cari.

    BalasHapus