Open Heart Surgery

Open Heart Surgery

Rabu, 09 Maret 2011

Gitar hitamku,
jemari ini,
merangkum untaian kata dan nada yang kuselipkan,
untuk mu.
 
 
 
Phueh! kenapa kamu Bay kesurupan arwah Jimi Hendrix kah? :p

Selasa, 08 Maret 2011

Rehearsal

Rehearsal, latihan, ulangan, repetisi, khususnya untuk sebuah musik.
Itulah yang sedang saya lakukan beberapa hari ini.
Rehearsal terhadap sebuah karya seni luar biasa, berupa sebuah lagu.
Lagu bernomer urut 10 itu berkali2 saya repeat, seandainya it vokalis bisa protes suaranya mulai serak, karena sudah 1 jam lagu it saya ulang terus :p

Indah sekali, lirik, musik, dan esensi yang diberikannya.
Sudah 1 jam saya ikut mengiringi lagu itu dengan jemari saya.
Gitar hitam, capo, jemari, dan emosi lagu ini bersatu.
Indah sekali.
Rehearsal.
Reherasal...

Tapi sampai sat ini saya belum bisa mempersembahkan lagu itu kepada dia.
Sulit sekali.
Sampai detik ini, masih sulit sekali.

But, She deserves it.
Yet it's too hard.
I wish i could.

Entah sampai kapan saya bisa mempersembahkan secara sempurna.
Sebuah kesempurnaan kepada seseorang yang sempurna.
Ya dia berhak atas itu.
Suatu hari nanti, Sempurna untuk dia yang sempurna.

Senin, 07 Maret 2011

Gege Mengejar Cinta

Pernahkah kalian membaca novel berjudul Gege Mengejar Cinta?
Ceritanya tentang seorang cowok bernama Gege yang dari sejak kecil naksir cewek yang bernama Caca, apa Chacha ya, hmmm cokelat Cha-Cha :p
Dan akhinya bgtu Gege sudah kerja dan berusia 27 tahun mereka dipertemukan thu,
Selama bertahun2 Gege menjalani hidupnya dengan hampa tanpa tahu kabar dari Caca (ini cuma nama panggilan, nama panjangnya saya lupa).
Begitu dapet kesempatan, tentu gak disia2in sama Gege, tapi ternyata Gege ditaksir sama temen kerjanya. Trus Gege pilih siapa? Mana yang dia pilih, mencintai orang yang dia cintai dan nanti selama ini, apa memilih orang yang sudah pasti mencintai dia?
Ayo baca bukunya, saya aja sampe berkali-kali baca ini buku (gambar jempol guedhee)

Thanx untuk Alfan yang memperkenalkan buku ini.

Oya,
Beberapa hari yang lalu waktu saya mau berangkat jumatan,
ibu saya bilang "Dik mbok pake peci kalo jumatan."
Baiklah saya ambil peci putih itu dan saya pake.
Ibu saya melihat selama 2 detik dan berkomentar "Lhooo cino kok pake peci kaya pak haji".
Tiada yang lebih menyejukkan selain kejujuran seorang ibu :p

Minggu, 06 Maret 2011

Mencintai atau Dicintai?

Beberapa waktu yang lalu entah ada apa saya terlibat dalam sebuah diskusi semi-ilmiah via dunia kurang nyata (baca: BlackBeriii Messenger). Diskusi ini antara saya dengan kakak kelas saya. Awalnya diawali dengan pertanyaan: “Pilih mana, mencintai atau dicintai?”
Whoaaa, sebuah pertanyaan dengan hanya 2 pilihan jawaban namun beribu alasan.
Yang masing2 jawaban antar individu bisa sangat berbeda, dan masing2 akan mempertahankan argumen nya sampai urat di lehernya keluar.
Apa jawaban saya?
Sebelumnya begini, apapun pendapat anda saya tidak akan menyalahkan lho ya.
Jadi begini...
Bagi saya memberikan sesuatu, apa pun itu, besar atau pun kecil, bila kita ikhlas, itu adalah menanamkan kebaikan.
Dan apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai. Kapan dan dimana kita menuainya, itu rahasia Allah. Bisa saja cinta yang kita tanam akan kita tuai dari orang yang sama dan dalam tempo singkat, bisa juga kita akan menuainya dari orang lain dan dalam tempo tidak singkat (baca: suwi).
Dengan saya mencintai dia, maka saya akan berusaha menjadi orang yang lebih baik. Lho jadi cinta butuh syarat? Tidak. Cinta tidak butuh syarat apa pun. Saya saja yang ndablek pengen berusaha menjadi orang yang lebih baik. Boleh kan?
Pengen cepet selesai sekolah biar bisa sekolah lagi, pengen mencari pekerjaan yang halal dan baik, pengen jadi imam yang baik untuk keluarga nanti, pengen bisa beliin istri saya susu pas dia lagi hamil, pengen bisa nabung buat nyicil rumah yang cukup nyaman untuk tempat berteduh anak dan istri, pengen punya tabungan pendidikan biar anak saya bisa sekolah setinggi-tingginya, demi Allah saya ingin itu semua bisa tercapai.
Terus Bay, misal ada 2 orang. Yang pertama sudah jelas mencintai kamu. Yang kedua adalah orang yang kamu cintai tapi belum pasti mencintai kamu, kamu pilih yang mana?
Saya pilih orang yang saya cintai. Saya akan berjuang, dengan cara yang baik. Saya akan mencintai dia dengan tulus, meski belum tentu berbalas. Sampai suatu hari nanti dia berkata “Berarti kamu sekarang lagi cari pasangan hidup Bay?”, dan saya jawab “Iya, ini aku lagi nyari.”
Nothing in this world that's worth having comes easy.